“Suamiku tuh gak romantis, tahu...” keluhku pada Nana, rekan kerjaku. “Gak romantis gimana?” balasnya. “Ya... gitu. Dia gak pernah bilang hal-hal romantis, gak pernah memuji penampilan atau masakanku, dan hampir gak pernah ngasih aku hadiah, gak seperti suami-suami lain.” Nana mendesah. “Itu wajar, Cha.. Mungkin karena usia pernikahan kalian yang sudah memasuki tahun kelima. Mungkin juga, baginya itu bukan hal yang sangat penting lagi saat ini...” “Tapi Na.. Dari awal kenalan dulu, dia sudah begitu. Gak pernah berubah.” Aku mendengus kesal. Nana hanya mengangkat bahu. “Coba dikomunikasikan lagi saja, Cha..” “Ntar malam kucoba deh,” Malas-malasan kujawab saran Nana. Customer terus berdatangan. Aku dan Nana kewalahan, menawarkan barang dan menjawab berbagai pertanyaan. Sejenak aku lupa akan kekesalanku pada Mas Rio. Ya, Mas Riolah lelaki yang telah menemaniku mengarungi asam manis kehidupan dalam lima tahun terakhir. Dulu, ia melamarku tanpa sekali pun ...