SAHABAT
Aku sulit mengungkapkan perasaan. Itu karena, di tempat di mana aku dibesarkan... ah, entahlah. Kami bukan keluarga yang saling memeluk satu sama lain untuk membagi kehangatan, atau mengucap cinta dan sayang terang-terangan, apalagi menangis bersama karena suatu kejadian. Aku tak tahu apa ini hanya perasaanku saja, tapi aku merasa dituntut untuk menutup perasaan. Akan banyak salah paham bila aku ingin jujur akan apa yang sedang berselang. Padahal, aku pribadi merasa aku adalah orang yang sangat ekspresif. Terbahak-bahak saat bahagia, menangis tersedu ketika berduka. Tapi aku tak bisa melakukannya di rumah. Aku akan dianggap melenceng dan aneh, sebab beda dari lainnya. Aku tak tahu, mungkin karena aku tak pernah mencoba. Semua saudaraku laki-laki, mereka tak sepenuhnya mengerti. Aku bersikap seperti pria, itu lebih mudah. Maka aku sayang sekali pada sahabat-sahabatku, mereka tempat curhatku yang tak pernah lelah. Apalagi men-judgeku ini itu. Mereka hanya di...