Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 8, 2016

JANJI

Aku melihatnya dari kejauhan. Perempuan muda dengan mata sembab itu. Ia tercenung di pojok ruko. Pandangnya nanar, menatap jauh ke depan. Tak yakin apa yang sedang ia pikirkan. Lama memandanginya, kuputuskan untuk mendekat. “Meong....” sapaku pelan sambil bersiap melarikan diri. Siapa tahu ia sama seperti kebanyakan orang di sekitar sini. Yang tak mengerti artinya mengasihi sesama makhluk, dan cuma bisa dengan semena-mena mengusir bangsaku pergi. Pelan, ia menoleh.  Sejenak ia menatapku. Tak kusangka, ia menghampiriku. “Puss...” katanya. “Kamu lapar ya...” Suaranya serak. Matanya juga kelihatan lebih bengkak dilihat dari dekat. “Meong....” jawabku mengiyakan. Ia spontan mengelusku. “Maaf pus... aku tidak bawa makanan...” Ia tampak sungguh menyesal. Kudekatkan diri padanya. “Meong...” Kuusapkan diriku ke roknya yang lebar. ‘Tidak apa-apa,’ batinku. Aku makin penasaran padanya. Siapa dia? Dan kenapa ia di sini sendiri seperti ini? Seperti mengetahui apa yang kupikirka...