Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

PETUALANGAN SOREKU

Gambar
Tahu gak.. Sore ini aku bĂȘte banget.. Ada masalah besar yang menerpaku.. Ya sudah, kuputuskan untuk kembali berpetualang, memetik keajaiban-keajaiban baru yang pasti akan kutemui. Awalnya aku bingung, naik apa ya? Sepeda tidak ada, naik kendaraan sayang uangnya, yah, akhirnya kuputuskan untuk: JALAN KAKI! Sebenarnya sih aku sudah sering kemana-mana on foot , tapi tantangannya kali ini, aku harus: 1. Jalan kaki siang bolong 3 km bolak-balik (jadi total sekitar 6 km), SEN-DI-RI-AN! 2. Sampai di pondok kembali sebelum jam lima, jadi waktu yang kumiliki hanya 2 ½ jam 3. Melewati jalan yang hancur berantakan, becek, dan susaaaahhh.. banget dilewati, terutama kalau jalan kaki. 4. Pake 'rok', hehe.. Habisnya pake celana training, dah biasa.. ^^ 5. Mengalahkan rasa takutku yang terbesar: KETINGGIAN! (Yups, aku memang fobia  ketinggia n) Lebih ekstrim lagi, aku harus menyeberangi rel kereta api yang landing di atas sungai dengan ketinggian belasan meter! 6. Itu baru sebagian yang aku...

ANAK KESAYANGAN BAPAK

Siang yang panas. Aku tertatih menyusuri jalan, menuju terminal Purboyo. Duuh.. Rasanya perut ini melilit, maklum aku belum sempat mengisinya sejak pagi. Kupaksakan diri melangkah. “Ponorogo… Ponorogo..!!!” Teriakan beberapa kernet menyelingi hawa gerah yang menyelimuti. “Ponorogo, Mbak?” di hadapanku seorang kernet berkaos biru berdiri tegap. “Enggak, Pak. Saya mau ke Ngawi..” kusunggingkan seulas senyum penawar kecewa. Kernet itupun ngeloyor pergi. Aku menghela napas. Kulanjutkan langkah ke tempat pemberhentian bis tujuanku. Tak lama, bis yang kunanti tiba. Sumber Kencono jurusan Jogja berhenti tepat di depanku. “Alhamdulillah..” bisikku pelan. Rasanya aku tak kuat lagi menanti lebih lama. Segera aku melompat ke dalamnya. Hupp! Sambil celingak-celinguk mencari tempat duduk, aku memegang erat tas sampirku. Masih teringat jelas beberapa hari yang lalu aku hampir jadi korban pencopetan, seandainya saja seorang pemuda tanggung tak menolongku saat itu. Kuputuskan untuk duduk di ...