Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

SAMPAH

“Buanglah sampah pada tempatnya.” Ungkapan itu nyaris seperti mantra. Dari kecil hingga dewasa, selalu kudengar dan kubaca di mana-mana. Namun, di balik ungkapan itu, aku kerap melihat realitas yang berbeda. Sampah yang berserakan, orang-orang yang dengan mudahnya membuang bungkus makanan ke jalan, bahkan di depan tempat sampah itu sendiri berada. Lambat laun, aku merasa pesan itu kehilangan maknanya. Seperti ucapan kosong yang berlalu begitu saja tanpa bekas. Aku tak ingin anak-anak di sekitarku tumbuh dalam paradoks semacam itu. Bagaimana mereka bisa menghargai lingkungan kalau tak ada sosok yang benar-benar menunjukkan nilainya?  Maka, aku memutuskan untuk memulai perubahan kecil. Bukan lewat perintah, bukan lewat larangan, tapi lewat teladan. Aku berusaha merapikan barang-barangku sendiri, membuang sampah sesuai kategorinya, dan dengan kesungguhan memungut kotoran yang berserakan di sekitar. Tidak selalu mudah, tentu saja. Ada rasa malas, ada keinginan untuk berpikir, “Ah, nant...

RA

“Ra... Panggil saja aku Ra..” Aku mengulurkan tangan. Dia melirikku sekilas. Lalu menangkupkan kedua telapaknya ke dada. “Saya Fe, lengkapnya Feri.” Hatiku tersentil. Segitu tidak maunya kah dia bersentuhan denganku? Memangnya aku manusia kotor dan menjijikkan? Namun kupasang wajah tanpa ekspresi. “Ini berkasnya, tolong serahkan kembali besok pagi ya,” langsung kubalikkan badan dan melenggang pergi.   ***   “Jadi, maksud kedatangan saya kesini adalah untuk melamar putri Bapak, Zahra..” Jantungku seolah berhenti berdetak. Dari balik tirai yang memisahkan ruang tamu dan ruang keluarga, aku gemetar. Benarkah ini orang yang sama dengan lelaki yang setiap hari menundukkan pandangannya di depanku? Yang menolak semua interaksi kecuali berhubungan dengan pekerjaan kami di kantor? Memangnya sejak kapan dia menaruh minat terhadapku? Aku mencubit lengan, sakit. Ini bukan mimpi, kan?   ***   “Saya terima nikahnya...” sayup-sayup kudengar akad nikah bergem...