Postingan

GUGUR

Tanganku gemetar. Darah masih merembes di sela-sela kaki. Tak kuasa aku memanggil suamiku yang berada di ruangan sebelah. Sebentar kemudian, aku terduduk, lemas. Pandanganku mengabur, gelap. “Sayang..” sayup-sayup kudengar suara yang begitu akrab di telingaku. Kucoba membuka mata yang berat. Kepalaku pusing. “Ini di mana?” samar-samar kulihat ruangan dominan putih di sekitar. Aku tak mengenalinya. “Rumah sakit, Sayang..” Kutatap suamiku dengan suaranya yang bergetar. “Kenapa..?” Air mata menetes di pipinya. “Tidak apa-apa.. Kamu baik-baik saja..” Spontan kupegang perutku yang terasa nyeri. “Anak kita?” Suamiku menggeleng. “Maaf...” *** Kukira aku akan terus menangis. Atau memaki. Bahkan berteriak. Namun yang ada hanya kesunyian. Secercah kesedihan pun tak kurasakan. Hampa. Suamiku yang mencoba menghiburku pun tak kuhiraukan. Aku layaknya hidup dalam kepompong. Dunia di sekitarku bagai film bisu. Bisa dilihat, namun tak bernada. “Sayang..” Tepukan halus di kepala men...

LENYAP

 Aku banyak menulis, sejak dulu. Tapi entah kenapa, lenyap selalu. Buku tulis diambil orang, laptop hilang, barang ketinggalan saat pindahan, begitu banyak cobaan. Sekarang, ada satu lagi kesempatan tiba. Untuk menunjukkan tekad dan usaha. Bismillah, semoga bisa.

SUDAH

Gambar
  Sudah kita lewati semua prosesnya ya Nak, alhamdulillah Mulai duduk sampai sapih di Cilacap, semoga dilimpahi berkah Meski banyak rintangan, Bunda tetap nantikan hari-hari di masa depan yang indah

SEMOGA

Selamat jalan, Bapak... Terima kasih atas semuanya... Mimpi masa kecil dan idola masa remaja yang indah. Rasa cinta Indonesia yang kau tanamkan dalam-dalam. Perjuangan melawan kekuasaan. Kecerdasan dan kecerdikan yang menyilaukan. Kesabaran menghadapi kebatilan. Cinta sejati mengharukan yang tak lekang. Masa tua yang tak pernah disiakan. Ingatan yang terus dipertahankan. Semangat yang selamanya kau wariskan. Mohon maafkan, Bapak... Semoga perjuanganmu bisa kami teruskan...

PERDANA

Gambar
Bertiga berlari, terjang ombak di sana sini, tanpa henti, tanpa letih. Bersamamu, aku teguh... Di sampingmu, aku penuh.. Semoga selamanya, kau bagiku cinta, juga permata... NB: Terima kasih untuk tahun-tahun indah yang berkilauan ini, keluarga kecilku terkasih..

RANSEL

Gambar
  Sampai Agustus tahun lalu, aku masih bepergian jauh sendiri dengan ransel kesayanganku. Sebelum aku tahu bahwa ada janin di rahimku. Namun kini, ransel itu tak kugunakan lagi. Berganti koper dan tas kecil berisi peralatan bayi. Alhamdulillah, kini yang kujunjung adalah kau, Sayang. Bukti cinta yang takkan hilang.  Baiklah... Selamat tinggal, Kalimantan. Biarlah semua hal di sini menjadi kenangan.

BELAJAR

Gambar
  Sayang, dua bulan usiamu kini.. Terima kasih.. Karena berkat kehadiranmu, bunda belajar arti.. Kesabaran Ketabahan Keteguhan Kelembutan Pengorbanan Pendidikan Kasih sayang Dan begitu banyak lagi Dan mohon maafkan bunda yang jauh dari kesempurnaan ini... Bunda masih perlu banyak belajar dan terus memperbaiki diri setiap hari, sampai akhir hayat nanti..