UNGKAPAN PERASAANKU UNTUK IBU
Karangbanyu, 24 April 2010
Ibu.. apa jadinya jika engkau dulu tidak sayang dan sabar dalam merawatku sejak dalam kandungan.. padahal aku menyiksamu dalam masa kelahiran yang begitu menyakitkan… kemudian masiiih saja merepotkanmu dalam membesarkanku dari bayi hingga beranjak dewasa seperti saat ini..
Ibu.. Engkaulah sosok yang selalu ada buatku, kendati aku lebih sering tidak ada untukmu..
Sosok yang selalu membelai rambutku, menyeka air mataku, melapangkan dadaku, dan selalu menjadikan diriku terasa bermakna dan penting sebagai manusia..
Ibu.. Engkau begitu ajaib! Hebat! Dahsyat! Luar biasa..
Bagaimanakah caraku mampu membalas semua tabahmu, cintamu, sabarmu, doamu, dan pengorbananmu…
Ketahuilah Ibu..
Tak ada yang dapat menyamai kehebatan seorang ibu.. Tak ada yang dapat menandingi cinta dan kasih sayang seorang ibu.. Ibu memberi kita hidup, mencintai, merawat kita tanpa pamrih, dan selalu menginginkan yang terbaik bagi setiap anaknya..
Dalam setiap doa, ibu pasti mengucapkan untaian kata-kata indah bagi anaknya.. Seumur hidup, beliau tak akan pernah berhenti bertugas sebagai ibu.. berapapun usia kita..
Ada ikatan istimewa antara seorang ibu dan putrinya.. Kadang rapuh dan lemah, tapi sekaligus kokoh dan langgeng bak bukit karang.. Hubungan ini tidaklah statis maupun dangkal.. Hubungan ini terus berevolusi dan abadi..
Tak ada yang dapat menyamai kehebatan seorang ibu.. Tak ada yang dapat menandingi cinta dan kasih sayang seorang ibu.. Ibu memberi kita hidup, mencintai, merawat kita tanpa pamrih, dan selalu menginginkan yang terbaik bagi setiap anaknya..
Dalam setiap doa, ibu pasti mengucapkan untaian kata-kata indah bagi anaknya.. Seumur hidup, beliau tak akan pernah berhenti bertugas sebagai ibu.. berapapun usia kita..
Ada ikatan istimewa antara seorang ibu dan putrinya.. Kadang rapuh dan lemah, tapi sekaligus kokoh dan langgeng bak bukit karang.. Hubungan ini tidaklah statis maupun dangkal.. Hubungan ini terus berevolusi dan abadi..
Dalam diri putrinya, ibu melihat harapan dan cita-citanya.. mungkin perwujudan dari impian dan perjalanan di jalur yang dulu ditinggalkannya..
Dalam diri ibunya, seorang putri melihat fondasi bagi dirinya, sejarah hidupnya, dan kehidupan semua perempuan yang mendahuluinya.. Dia melihat dirinya sendiri, dan memahami makna menjadi seorang perempuan..
Ibu lah yang pertama kali memeluk anak-anaknya.. Dia pula yang meminta anak-anaknya bertanggung jawab atas perbuatan mereka.. Dia mengajari anak-anaknya berjalan.. dan dia pula lah yang akan melepas mereka melangkah menuju pelaminan.. Dia lah yang menemani anak-anaknya dari mimpi buruk, melindungi mereka setiap saat.. Dia pula yang mendorong mereka mengejar impiannya… Dialah ibu, dan inilah surat yang ku tulis khusus untukmu, dan mengenaimu..
Dalam diri ibunya, seorang putri melihat fondasi bagi dirinya, sejarah hidupnya, dan kehidupan semua perempuan yang mendahuluinya.. Dia melihat dirinya sendiri, dan memahami makna menjadi seorang perempuan..
Ibu lah yang pertama kali memeluk anak-anaknya.. Dia pula yang meminta anak-anaknya bertanggung jawab atas perbuatan mereka.. Dia mengajari anak-anaknya berjalan.. dan dia pula lah yang akan melepas mereka melangkah menuju pelaminan.. Dia lah yang menemani anak-anaknya dari mimpi buruk, melindungi mereka setiap saat.. Dia pula yang mendorong mereka mengejar impiannya… Dialah ibu, dan inilah surat yang ku tulis khusus untukmu, dan mengenaimu..
Putri Tunggalmu,
Asri Aisyah El Zahra
Komentar