POLA

"Lagi ngapain, Cha?"
"…….."
"Cha…?"
"Hmmm…" Gadis itu sibuk menggaris, membuat pola, menulis, hingga tak mengacuhkan sapaan itu.

"Ih, sok sibuk banget, sih! Nyebelin!"
Icha menengadahkan kepala, kaget. "Waduh, maaf maaf… Lagi konsen, nih.."
Terlambat, temannya telah pergi.
"Huuuuffttt.. Lagi-lagi…" Icha kembali menekuni pekerjaannya.

***

"Yeyeye.. Sudah jadi…" Icha tersenyum lepas, menepuk kedua tangannya berulang-ulang. Dipandangnya hasil karyanya, ditimang-timang di pangkuannya. Bukan sesuatu yang istimewa sebenarnya. Hanya selembar kertas bertulis saja. Namun ia puas. Senyum dan bangga merona di wajahnya.

***

"Eh, siapa yang menempel kertas sembarangan di pojok itu?"
"Gak tau. Icha, kayaknya.."
"Buat apa lagi sih, dia? Gak ada habis-habisnya…"
"Iya ih, gak ada capek-capeknya.."
"Coba lihat, yuk. Benda aneh apa lagi yang kini dia hasilkan.."

Berpasang mata mengamati kertas terbaru yang melekat erat di dinding kamar, tepat diatas lemari tempat barang-barang Icha berada.
"Mind map????"
"Apa itu..?"
"Ih.. Gak penting banget. Ngapain sih buat kayak gini..? Bikin capek dan kotor ruangan aja.."
"Muluk-muluk amat, lagi! Gak mungkin banget, deh mimpi-mimpinya.."
"Sudah-sudah! Ngapain mikirin anak itu. Dia memang aneh, kan?"

Setitik air mata menetes. Perlahan Icha terduduk lemas di balik pintu. Percakapan ramai di dalam kamar tanpa sengaja terdengar olehnya. Hatinya sakit. Jadi begitulah pandangan orang-orang disekitarnya selama ini. Ditutupnya pintu tanpa suara, beranjak pergi dengan hati terluka.

Komentar

Baca Tulisan Aisyah El Zahra Lainnya

SEROJA

GELAP

SURAT (3)