7 TIPS MURAH, MUDAH, DAN AMAN KE LUAR NEGERI

-
Beberapa bulan lalu, saya berkesempatan untuk mencicipi jalan-jalan keluar negeri. Karena ini merupakan pengalaman pertama, maka banyak hal yang menyulitkan dan tidak praktis terjadi sepanjang perjalanan saya kemarin. Untuk itu, tujuh tips hasil perenungan saya berikut ini dapat dimanfaatkan untuk mempermudah banyak hal. Sungguh, ternyata jalan-jalan keluar negeri tidak serepot dan semahal yang saya bayangkan sebelumnya. Check this out!

    Berburu tiket murah!
1. Browsing tiket murah jauh-jauh hari. Bisa lewat Google secara umum, aplikasi semacam Instagram dll, situs booking online semacam Traveloka, atau bahkan mengikuti event-event promo yang banyak bertebaran di internet. Kalau beruntung, kita bisa dapat harga yang sangat murah loh! :D  

  • Air minum gratis di Masjid Jamae Chulia, China Town, Singapura
2. Bawa botol minum yang tidak terlalu besar, mudah dibawa, dan aman meskipun terbolak-balik posisinya (tidak mudah tumpah). Di mana-mana secara umum, banyak tempat pengisian air minum gratis di spot-spot tertentu seperti bandara, masjid, dll.

Petunjuk bawaan di ruang tunggu AirAsia

3.    Meminimalisir cairan. Sabun, shampo, hand body lotion, dll sebaiknya dibawa dalam ukuran sangat kecil (kalau harus), atau kalau ada budget lebih bisa beli di tempat tujuan. Sebab beberapa maskapai melarang keras segala jenis cairan untuk dibawa (rata-rata maksimal 100 ml) ke atas pesawat. Daripada disita (seperti yang terjadi pada saya, hiks hiks) mengambil precaution lebih baik.
  
Bawaan saya ke 3 negara selama 1 minggu. Simpel!

4.       Bagi yang ingin jalan-jalan simpel dan tidak terlalu peduli pada penampilan, cukup bawa satu ransel sedang dan satu tas pinggang atau cangklong saja. Saya sendiri, untuk perjalanan ke tiga negara dalam waktu satu minggu, hanya mengisi ransel dengan 1 baju panjang, 2 baju biasa, 2 rok, 3 pasang dalaman, power bank dan universal charger, buku dan pulpen, kacamata hitam, skincare sederhana, alat mandi, obat-obatan penting, plastik untuk jaga-jaga, terakhir tentu saja paspor dan tiket.

Fasilitas self check-in Air Asia

5.   Jangan lupa cek jam dan lokasi keberangkatan pada tiket. Beberapa bandara memiliki lokasi yang amat berjauhan untuk satu tempat ke tempat lain, jadi, daripada sibuk cari kendaraan untuk berkeliling bandara, lebih baik siap sedia sebelumnya. Bila penerbangan pagi-pagi buta, lebih baik rela menginap di bandara malam sebelumnya. Meskipun kurang nyaman, ini lebih baik daripada ketinggalan pesawat, kan? Apalagi check-in pada penerbangan internasional biasanya dimulai 2-3 jam sebelum jadwal keberangkatan. Dalam hal ini, maskapai Air Asia cukup keren dengan adanya fasilitas self check-in (kurang tau deh maskapai lain yang ada fasilitas ini juga) yang memudahkan penumpang untuk menghindari antrian.

Peta rute bis gratis keliling Kuala Lumpur (GoKL - Malaysia)

6.  Pastikan rute yang ingin anda datangi, supaya tidak bolak-balik gak penting gitu di luar negeri. Hal ini juga bisa menghemat tenaga, dan terutama, biaya :D Cek dan pelajari Google Maps, cari peta negara bersangkutan di internet, atau minta pada kenalan, lakukan apapun supaya tidak blank sesampai disana. Kalau terpaksa belum dapat peta dan bayangan, di bandara begitu landing, segera cari peta (biasanya ada di spot-spot tertentu di bandara) atau mintalah pada petugas. Bila tidak ada juga carilah tourism center terdekat. Ini akan membantu ada ke depannya. jadi, bersahabatlah dengan peta!

Salah satu budget hostel di daerah Petaling Street, Kuala Lumpur

7.    Tegas terhadap budget. Bila budget tidak cukup untuk membelikan gantungan kunci untuk seisi rumah, JANGAN beli! Kehidupan kita di sana tergantung pada sebaik mana kita bisa menimbang dan menentukan budgeting kita. Sengaja beli oleh-oleh banyak tapi kehabisan uang untuk mencoba makan lezat atau tempat menarik di luar negeri, sayang sekali! Pertimbangkan baik-baik. Atau bagi yang suka hal-hal teratur, bisa membagi uang ke dalam lipatan-lipatan pengeluaran maksimal. Contoh: lipat uang USD$2, sehingga satu lipatan itulah maksimal pengeluaran kita dalam sehari. Atau dalam dua hari, jumlah maksimal pengeluran kita adalah USD$4, pada hari pertama USD$1, dan hari kedua USD$3, dan seterusnya. Juga mengenai masalah tempat tinggal. Bila tidak memiliki budget yang mencukupi, hostel merupakan pilihan yang amat tepat untuk dipertimbangkan. Di rata-rata kota besar negara manapun, seseorang bisa dengan mudah menyewa kamar di hostel on the spot alias langsung di tempat. Namun di hari-hari sibuk, sebaiknya menggunakan faslitas booking online, untuk jaga-jaga.

Bagaimana? Tidak sulit kan? Ayo keliling dunia! ;)
Location: Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Pajang, Kota Tangerang, Banten, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Baca Tulisan Aisyah El Zahra Lainnya

SEROJA

-
Sungguh nama yang indah. Merupakan nama lain dari bunga teratai yang berarti kesucian, keindahan, dan kelahiran kembali. Wah, pas sekali, sekeluarnya aku setelah 24 jam berada di sana, dunia seketika berubah di mataku. Aku jadi punya tujuan hidup, yaitu mengubah banyak hal di dunia, terutama untuk anak-anak dan orang-orang dengan gangguan jiwa. Sudah bertahun-tahun tak berhasil merubah diriku, orang tuaku, mertuaku, suamiku, aku baru sadar bahwa manusia mustahil berubah kecuali ada usaha keras dan tekad kuat dari dalam dirinya. Akhirnya aku memutuskan melakukan apa yang aku bisa dengan kondisi fisik yang tidak prima, yaitu menulis. Akan kutulis semua kenangan, kejadian, pengetahuan, atau apapun yang terlintas di kepala, dan mengunggahnya ke dunia maya, agar tersimpan selamanya. Kalaupun aku tak hidup cukup lama untuk melihat semuanya, semoga suatu saat, tulisanku akan berguna. Pertama, akan kuceritakan momen traumatis yang kualami selama di Seroja. Lalu kedua, akan kulanjutkan deng...
Selengkapnya »

GELAP

-
Icha menatap langit-langit kamar yang berwarna kelabu. Bukan karena catnya, tapi karena dinding itu sudah lama kehilangan cahaya. Tirai tebal menutup rapat jendela, membiarkan debu menumpuk di setiap sudut ruangan. Kamar itu menjadi dunianya—penjara tanpa jeruji, tetapi penuh ketakutan yang tak kasat mata. Sudah bertahun-tahun sejak ia terakhir kali melangkah keluar. Semuanya dimulai dengan perasaan lelah yang tak kunjung hilang. Lalu, perlahan, dunia di luar terasa seperti monster yang siap menerkam. Ponsel yang dulu menjadi penghubungnya dengan teman-teman kini teronggok mati di laci meja. Semua kontak dan aplikasi telah ia hapus. Icha takut akan pesan, takut akan suara dering, bahkan takut akan cahaya layar yang menyilaukan. Setiap malam, mimpi buruk datang tanpa undangan. Wajah-wajah asing dengan tatapan menghakimi, ruangan gelap tanpa pintu keluar, dan jeritan tanpa suara. Icha sering terbangun dengan tubuh basah oleh keringat dingin, jantung berdegup seperti genderang perang. Ia ...
Selengkapnya »

SURAT (3)

-
Kepada kalian yang kusebut rumah, kadang aku ingin pergi. Bukan karena tidak sayang, tapi karena aku terlalu sering merasa tak cukup di tempat yang kuharap menerimaku apa adanya. Aku sungguh mencoba jadi baik. Menunda keinginan, mengorbankan waktu, mengubur mimpi—agar kalian bahagia. Tapi tetap saja aku salah. Selalu saja ada yang kurang. Tidak, aku tak butuh pujian setinggi langit. Aku hanya ingin sesekali mendengar: “Terima kasih, kamu sudah berjuang.” Tapi kalimat itu nyaris tak pernah datang. Seringnya justru keluhan, tuntutan, dan kekecewaan yang mengikis perlahan. Jadi, jika suatu hari aku memilih diam, atau pergi sejenak tanpa kabar— itu bukan karena aku membenci. Itu karena aku terlalu lama menahan diri untuk tetap kuat, dan berdiri tegak di hadapan kalian. Aku masih mencintai kalian. Tapi aku juga sedang belajar mencintai diriku. Dan kadang, itu berarti pergi dulu… agar aku tidak hilang, dalam upaya membahagiakan semua orang, kecuali diriku sendiri.
Selengkapnya »