KESAN PERTAMA PENERBANGAN INTERNASIONAL DENGAN LION AIR


Berbeda dengan penerbangan domestik kemarin, penerbangan internasional Lion Air dilayani dengan menggunakan Airport shuttle (kendaraan lintas bandara) saat boarding. Bandara juga lebih besar dan luas. Untuk menuju Singapura melalui bandara Soekarno Hatta (CGK), aku harus mengisi kartu imigrasi dan mempersiapkan wawancara imigrasi untuk pertama kalinya di Bandara Changi nanti. Maka dari itu, aku mempersiapkan beberapa pernyataan, seperti dimana aku akan tinggal di Singapura, dan lain-lain.

Pada penerbangan internasional, jelas penumpang yang menunggu di waiting hall terdiri dari bermacam ras dan model. Karena ini pengalaman perdanaku, aku sibuk memperhatikan tingkah para calon penumpang yang beraneka ragam.

Setelah naik ke atas pesawat, aku tersadar bahwa aku duduk di kursi yang berbeda. Biar kujelaskan terlebih dahulu. Seperti di kereta, ada pengaturan kursi berdasarkan abjad, hanya saja di sini ada huruf F. Pada penerbangan domestik sebelumnya aku selalu duduk di deretan F, dekat jendela, namun kini aku berkesempatan untuk duduk di deret D. Enaknya, aku bisa melihat koridor, penumpang lain, peragaan pramugari, dan lain-lain. Sedihnya, aku tidak bisa melihat langit lagi..

Di setiap laci tempat duduk, ada “Custom Declaration”, secarik kertas untuk perijinan membawa barang-barang yang perlu dijelaskan. Awalnya aku sempat bingung dan khawatir karena tidak yakin apa yang harus kuisi, namun ternyata kertas ini boleh dibiarkan tetap kosong.

Kebetulan sekali, mejaku jadi tempat peragaan seorang pramugari. Jadi aku bisa dengan jelas sekali melihat proses peringatan keselamatan yang sebelumnya hanya kudengar samar-samar saat duduk di samping jendela.

Oh iya, saat itu, ada seorang staf (pramugara) yang sedang berulang tahun, jadi seisi pesawat kompak mengerjainya dengan menggantikan pramugari lain untuk memperagakan peringatan keselamatan. Sebelumnya, aku belum pernah melihat pramugara menjadi peraga, jadi, kukira, Rendy (staf yang berulang tahun) pasti sangat malu dan terkejut saat itu. :D

Komentar

Baca Tulisan Aisyah El Zahra Lainnya

SEROJA

GELAP

SURAT (3)