BLUEBIRD

Dulu, sebelum era transportasi online merajalela, taksi konvensional adalah raja jalanan. Nama Bluebird sering terdengar sebagai standar kenyamanan dan kepercayaan, tetapi seiring munculnya Gojek, Grab, dan semacamnya, taksi mulai tergeser dari pilihan utama masyarakat. Aku sendiri, sebagai pengguna setia transportasi online, hampir tidak pernah terpikir untuk kembali ke taksi konvensional. Sampai akhirnya, dalam satu kesempatan, aku mencoba Bluebird untuk pertama kalinya.

Ekspektasi vs. Realita

Sebelum naik, aku sempat bertanya-tanya, apakah harga Bluebird masih semahal yang dulu terkenal? Apakah pengalamannya akan jauh berbeda dibandingkan naik Gojek, Grab, Maxim, atau inDrive? Dengan ekspektasi campur aduk, aku memesan Bluebird melalui aplikasinya sendiri.

Ketika taksi datang, aku langsung memperhatikan kondisi mobilnya. Bersih, wangi, dan ber-AC dingin—sebuah standar yang sudah lama diasosiasikan dengan Bluebird. Dari segi kenyamanan, tidak ada perbedaan mencolok dibandingkan dengan mobil-mobil transportasi online lain yang pernah kutumpangi.

Harga Ternyata Fixed & Terjangkau

Hal yang paling kusukai adalah harganya fixed. Aku terbiasa dengan sistem tarif dinamis di Gojek dan Grab, yang bisa naik turun tergantung jam sibuk dan permintaan. Bluebird sendiri menawarkan harga tetap yang membuat perjalanan lebih tenang tanpa khawatir lonjakan tarif tiba-tiba. Dan yang lebih mengejutkan, ternyata harganya terjangkau!

Aku membandingkan perjalanan yang sama dengan tarif dari aplikasi lainnya. Di jam tersebut, harga Bluebird lebih murah dibandingkan GoCar dan GrabCar dan hanya sedikit lebih mahal dari Maxim dan inDrive. Tapi dengan tambahan kenyamanan dan kepastian harga, menurutku ini pilihan yang layak.

Kualitas Pengemudi & Perjalanan

Dari segi cara mengemudi, pengemudi Bluebird tidak jauh berbeda dengan pengemudi layanan transportasi online pada umumnya. Ramah, profesional, dan mengikuti aturan lalu lintas dengan baik. Tidak ada pengalaman berkendara yang kasar atau ugal-ugalan. Ini membuatku berpikir, selama tarifnya bersaing dan kualitas tetap terjaga, mengapa tidak memberi kesempatan lebih kepada Bluebird?

Kesimpulan: Pilih Harga Termurah, Tapi Jangan Abaikan Kenyamanan

Setelah pengalaman pertama ini, aku menyadari bahwa Bluebird masih memiliki daya saing di tengah dominasi transportasi online. Jika harga Bluebird lebih murah atau setidaknya setara dengan transportasi online, maka ini bisa jadi pilihan yang lebih nyaman dan aman.

Namun, di era persaingan harga yang ketat, bagi sebagian besar orang termasuk aku, pilihan terbaik tetaplah yang paling murah. Kalau Bluebird menawarkan harga yang lebih rendah atau sebanding dengan Grab/Gojek, maka aku akan dengan senang hati memilihnya lagi.

Apakah aku akan naik Bluebird lagi? Tentu saja, jika harganya tetap kompetitif!

Bagaimana dengan kamu? Apakah masih mempertimbangkan taksi konvensional di era transportasi online ini? [Cha]

Komentar

Baca Tulisan Aisyah El Zahra Lainnya

SEROJA

GELAP

SURAT (3)