PETUALANGAN
Di sebuah kebun yang jauh di negeri tropis, hiduplah nanas bernama Nino. Nino bukan nanas biasa. Ia bisa berbicara dan memiliki impian besar. Setiap kali matahari terbit, Nino akan menyapa dengan ceria, "Selamat pagi, dunia! Semoga hari ini penuh dengan petualangan!"
Namun, Nino merasa sedikit berbeda dari teman-temannya yang lain. Mereka semua hanya terdiam menunggu untuk dipetik, sementara Nino ingin berkeliling dunia, bertemu dengan orang-orang, dan mengalami banyak petualangan. Tapi sayangnya, ia hanya bisa diam, terkurung dalam kulit kerasnya.
Suatu hari, saat angin bertiup kencang, ada seorang petani yang datang ke kebun. Nino merasa gugup, ketakutan kalau-kalau hari itu ia akan dipetik dan dijadikan jus nanas atau salad buah. Namun, petani itu ternyata hanya lewat dan terus melanjutkan langkah, meninggalkan Nino dengan rasa penasaran yang semakin besar.
"Kenapa aku tidak bisa bergerak?" pikir Nino. "Apa yang harus aku lakukan untuk memulai petualanganku?"
Dengan tekad baru, Nino memutuskan untuk berbicara kepada pohon-pohon sekitar. "Apakah kalian tahu bagaimana caranya untuk melepaskan diri dari tanah dan menjelajah dunia?" tanya Nino dengan suara penuh harapan.
Pohon besar yang berdiri tegak di sampingnya menjawab dengan suara lembut, "Nino, perjalananmu dimulai dari dalam dirimu. Jangan takut untuk bermimpi, meski kamu terjebak di sini. Setiap perjalanan membutuhkan waktu."
Mendengar itu, Nino merasa lebih tenang. Ia mulai menyadari bahwa meskipun ia terperangkap di kebun, ia tetap memiliki kekuatan untuk bermimpi dan berharap. Suatu hari, saat petani kembali ke kebun, ia tertarik pada Nino, nanas yang tampak cerah dan penuh semangat.
"Ini dia yang kucari, sebuah nanas segar nan istimewa," kata petani itu dengan senyum lebar.
Namun, sebelum dipetik, Nino berkata dengan penuh percaya diri, "Aku siap memulai perjalanan baru, Pak Petani, bukan hanya menjadi makanan yang disajikan lalu menghilang. Aku ingin menjadi bagian dari kisah yang lebih besar."
Petani itu terkejut, namun ia mendengarkan dengan seksama. "Kisah apa maksudmu, Nino?"
"Aku ingin bisa berkeliling dunia, bertemu dengan orang-orang, dan membawa kebahagiaan bagi mereka," jawab Nino penuh semangat.
Tersenyum, petani itu memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Nino. Dengan hati-hati, ia memetik dan meletakkannya dalam keranjang, bukan untuk dijual dan dijadikan makanan, tetapi untuk dibawa ke rumah sebagai hadiah untuk anak bungsunya yang sedang merayakan ulang tahun.
Nino merasa sangat bahagia. "Ini adalah petualangan pertamaku," pikirnya. "Siapa sangka, sebuah nanas bisa membawa kebahagiaan besar dalam hidup seseorang?"
Sejak itu, Nino menjadi buah yang terkenal di seantero kota, bukan hanya karena rasanya yang manis, tetapi juga karena kisah inspiratifnya yang mengajarkan bahwa tidak ada impian yang terlalu besar, bahkan bagi sebuah nanas.
Komentar