KISAH
Malam ini, ada peristiwa yang begitu membuatku tersentuh. Aku bertemu dengan peminat bukuku yang pertama. Ia menghubungiku tepat beberapa saat setelah aku membagikan cerita di Instagram tentang buku yang baru saja kutulis. Kami pun sepakat untuk berjumpa.
Ia datang dengan wajah cerah dan penuh semangat. Di tangannya, tergenggam bukuku yang masih rapat terbungkus plastik dan berbau cetakan baru. Dengan senyum mengembang, ia memintaku menandatangani halaman depannya. Saat itu, ada sesuatu yang menetes dalam di hatiku. Campuran rasa bahagia, bangga, dan haru mengalir begitu saja. Aku tersadar, bahwa aku—yang beberapa bulan lalu masih bingung akan makna keberadaanku di dunia—kini telah melangkah begitu jauh, dengan segudang rencana yang siap diwujudkan.
Namun, ada satu momen yang membuatku benar-benar tercengang. Gadis bermata pelangi itu—begitu aku menyebutnya karena matanya tampak menyimpan banyak cerita—berkata perlahan, "Maukah Kakak menuliskan kisah hidupku?"
Aku terdiam sejenak, tak menyangka akan adanya permintaan sebesar itu. Tentu saja! Bukan sekadar ajakan biasa, melainkan sebuah kehormatan besar bagiku. Kesempatan untuk mengabadikan perjalanan seseorang yang pasti akan mengajarkanku begitu banyak hal baru.
Malam ini terasa begitu berarti. Aku pulang dengan hati penuh rasa syukur dan pikiran yang berkelana, memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terbuka dari perjumpaan ini. Mungkin, Tuhan sedang mengajarkanku bahwa perjalananku baru saja dimulai, dan bahwa aku memiliki arti, di dunia ini.
Komentar
Aisyah El Zahra
Aisyah El Zahra