Postingan

SEMOGA

Selamat jalan, Bapak... Terima kasih atas semuanya... Mimpi masa kecil dan idola masa remaja yang indah. Rasa cinta Indonesia yang kau tanamkan dalam-dalam. Perjuangan melawan kekuasaan. Kecerdasan dan kecerdikan yang menyilaukan. Kesabaran menghadapi kebatilan. Cinta sejati mengharukan yang tak lekang. Masa tua yang tak pernah disiakan. Ingatan yang terus dipertahankan. Semangat yang selamanya kau wariskan. Mohon maafkan, Bapak... Semoga perjuanganmu bisa kami teruskan...

PERDANA

Gambar
Bertiga berlari, terjang ombak di sana sini, tanpa henti, tanpa letih. Bersamamu, aku teguh... Di sampingmu, aku penuh.. Semoga selamanya, kau bagiku cinta, juga permata... NB: Terima kasih untuk tahun-tahun indah yang berkilauan ini, keluarga kecilku terkasih..

RANSEL

Gambar
  Sampai Agustus tahun lalu, aku masih bepergian jauh sendiri dengan ransel kesayanganku. Sebelum aku tahu bahwa ada janin di rahimku. Namun kini, ransel itu tak kugunakan lagi. Berganti koper dan tas kecil berisi peralatan bayi. Alhamdulillah, kini yang kujunjung adalah kau, Sayang. Bukti cinta yang takkan hilang.  Baiklah... Selamat tinggal, Kalimantan. Biarlah semua hal di sini menjadi kenangan.

BELAJAR

Gambar
  Sayang, dua bulan usiamu kini.. Terima kasih.. Karena berkat kehadiranmu, bunda belajar arti.. Kesabaran Ketabahan Keteguhan Kelembutan Pengorbanan Pendidikan Kasih sayang Dan begitu banyak lagi Dan mohon maafkan bunda yang jauh dari kesempurnaan ini... Bunda masih perlu banyak belajar dan terus memperbaiki diri setiap hari, sampai akhir hayat nanti..

KEDATANGAN

Gambar
Abang... Terima kasih telah hadir di dunia ini, melengkapi keluarga kecil ayah dan bunda... Mari bersama beribadah bertiga ya..

AKU

Ada seseorang yang padanya, aku ingin sekali berterima kasih. Darinya aku belajar, bahwa menulis itu mudah sekali. Seperti curhat pada diri sendiri. Pak Hernowo namanya, seorang dengan banyak tulisan dan cita-cita mulia. Buku pertama beliau yang aku baca adalah ‘Mengikat Makna’. Kemudian ‘Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza’, dan banyak lagi lainnya. Semuanya indah. Disajikan dengan menarik sekali. Mudah dipahami. Aku bersyukur telah berkenalan dengan beliau ini. Sedikit banyak, gaya tulisanku terpengaruh ajaran Pak Hernowo tentang menulis. Tulisanku hampir selalu dimulai dengan ‘Aku’. Bila materi tulisan serius dan ditujukan untuk pembaca formal, aku akan menggantinya dengan ‘Saya’. Tapi tetap saja, berasal dari sudut pandang orang pertama. Cara itu amat mempengaruhiku. Menulis jadi mudah, sebab bagai sedang bercerita. Aku begini, dan aku begitu. Kisah yang kusampaikan pada diri sendiri. Tak peduli apakah orang lain membacanya atau tidak, aku sendiri menikmatinya. Kenanganku ...

SEPEDA

Aku suka naik sepeda dari dulu. Habisnya seru. Tidak usah capek capek, bisa kemana-mana. Sekalian olahraga juga. Jadi, selain jalan-jalan dan menulis, naik sepeda itu hobiku nomor tiga. Tapi, sejak sekolah di luar kota, aku tidak bisa lagi naik sepeda. Selain tidak ada di sana, aku juga jadi   lebih biasa jalan kaki saat pergi-pergi. Sampai sepuluh tahun kemudian, aku cuma bersepeda saat pulang ke rumah. Entah, kenapa tidak terpikir untuk beli sepeda saat kuliah. Kupikir-pikir lagi, dengan sedikit menabung aku pasti bisa melakukannya, tapi ya sudahlah. Intinya, sampai sekarang, meski hobi bersepeda aku belum pernah memilikinya. Setiap liburan, aku senang sekali. Bisa bersepeda ke sana ke sini, apalagi kotaku adalah kota nyaman yang nyaris tak berpolusi. Kubayangkan, nanti saat punya sepeda, aku takkan lagi menyumbang lubang di lapisan bumi. Aku juga lebih mudah membakar kalori. Tak seperti sekarang, dengan sadar aku merusak dunia dan tubuhku sendiri. Menggunaan kendaraan b...