HOW DO YOU WANT ME TO BE

Sahabat.. Benarkah kau memang ada..?

Apakah ini mimpi atau aku yang mengada-ada, saat dulu aku merasa memiliki seorang sahabat yang, mau menerimaku dengan apa adanya aku. Sahabat yang menemaniku selalu, meski aku dihujat dan dicemooh oleh semua orang. Sahabat yang selalu mendukung dan mengarahkanku, saat semua orang menjauhiku. Sahabat yang tidak menghindar, meski aku menderita penyakit mengerikan sekalipun. Sahabat yang saat bersamanya, tak ada kata yang perlu diucapkan, karena kami satu sama lain sudah saling memahami. Sahabat yang saat bersamanya aku merasa tak ada permasalahan yang takkan selesai. Sahabat yang tak perlu kutakutkan akan berkata lain di belakangku, saat aku pergi. Sahabat yang selalu kurindukan keberadaannya, karena tanpa dia, sesungguhnya aku bagai api tanpa asap. Kosong, hampa, tidak nyata.

Apakah ini ilusi, atau aku yang salah sangka, saat aku merasa tak ada lagi orang yang mau menerimaku, seluruhnya. Karena aku harus selalu berubah, harus selalu berganti kepribadian, saat bersama orang yang berbeda. Karena aku tidak bisa berkata apa yang sebenarnya aku pikirkan, takut mereka akan menjauh dan menganggapku gila. Karena aku tidak mau dibilang manusia aneh yang bukan tempatnya tinggal di dunia. Karena aku tidak ingin ditolak oleh lingkungan tempat aku tinggal. Karena aku tahu, hanya orang luar biasa gila, yang mampu memahami kegilaanku yang tidak pada umumnya.

Apakah ini benar, atau aku memang terlalu memaksa, bila setelah kepergiannya, setiap orang yang hadir dalam hidupku akan kuuji, untuk kemudian kuklasifikasikan berdasarkan sikapnya terhadapku. Hingga aku bisa memilih bagaimana aku harus bersikap terhadapnya, sesuai dengan tingkat penerimaannya padaku. Bila aku selalu menganggap semua orang selintas bayangan yang lewat dalam jejak kehidupanku, sebelum mereka menunjukkan pemahamannya akan diriku. Bila aku selalu berharap, akan hadirnya seseorang yang dapat menggantikannya, setelah ia pergi. Bila aku selalu berharap, ia  bukanlah orang terakhir yang kusebut sahabat, selama hidupku.

Apakah aku yang benar-benar putus asa, atau ini hanya pemikiran sesaat dalam hidupku, jika aku ingin melepas semua topengku, untuk kemudian membuat dari awal sebuah topeng baru, yang mampu memenuhi setidaknya, keinginan orang-orang yang kuanggap penting dalam hidupku. Hingga mereka bahagia karena aku dapat memenuhi kriteria mereka, hingga mereka tak lagi malu mengatakan, ya, aku kenal dia, saat disebutkan namaku. Meski sakit, meski perih. Meski hancur hati ini.

Sudahlah, terlampau lelah aku untuk terus berpanjang kata. Hanya satu kini pintaku kawan.
Tolong bantu aku memperbarui kembali topeng itu. Tolong beritahu aku,

"How do you want me to be…?"

Komentar

Anonim mengatakan…
sahabat..,
jangan bingung y
krn km udh sempurna
so,just be yourself
Asri Aisyah El Zahra mengatakan…
insya Allah.. makasih.. :)

Baca Tulisan Aisyah El Zahra Lainnya

SEROJA

GELAP

SURAT (3)