SEPEDA
Dari kecil, aku suka sepeda, Teman setia ke mana saja. Tak perlu bensin, tak perlu biaya, Hanya aku dan jalan yang terbuka. Sayang, waktu beranjak dewasa, Sepeda pun tinggal cerita. Di kota baru, langkah menggantinya, Berjalan kaki jadi biasa. Liburan tiba, aku kembali, Menyusuri kota yang damai sekali. Udara segar, polusi tak berarti, Ah, kapan lagi bisa begini? Sepeda impian selalu kunanti, Tapi entah kenapa tak kunjung terbeli. Padahal menabung sedikit demi sedikit tiap hari, Entah kapan kupunya, nanti. Namun aku sadar satu perkara, Sepeda kini bukan untuk semua. Orang bertanya-tanya, “Kenapa?” “Naik sepeda? Apa tak punya kendaraan lainnya?” Mereka lupa, sepeda tak cuma roda, Ia adalah jalan ke dunia yang lebih lega. Lebih sehat, lebih sederhana, Dan semua pun berterima kasih padanya. Bayangkan bila banyak yang sadar, Mengayuh sepeda di jalanan besar. Tanpa asap, tanpa bising yang gentar, Lingkungan tersenyum, udara pun segar. Tapi, aku tahu, ini tak mudah, Dunia seringkali terjebak...