Postingan

LANGKAH PERTAMA

Gambar
Semua itu akan kumulai lewat perjalananku keliling dunia. Perjalanan yang sudah kurencanakan belasan tahun yang lalu. Sebuah perjalanan untuk mencari jati diri, perjalanan untuk menemukan kepingan-kepingan mozaik diriku yang hilang. Dan perjalanan itu tak akan usai. Sampai aku mati. *** “Aku ingin keliling dunia...” Tak seorangpun memedulikan ocehan anak itu. Anak kecil yang tak tahu apa-apa bagi mereka. Anak kecil dan mimpinya yang terlalu muluk. Anak kecil dan mimpinya yang, menurut mereka, akan lenyap perlahan seiring masa. *** Anak itu sekarang sudah memasuki sekolah menengah. Tak seperti anggapan orang, mimpinya justru tumbuh semakin besar. Sekarang, mimpi itu menjelma bunga yang kerap menemani tidur lelapnya. “Aku ingin keliling dunia!!!” Kata-kata yang terus menerus diulang oleh anak itu, di setiap harinya. Ia tak tahu bagaimana caranya. Lagipula, ia hanya seorang anak biasa yang tak terlampau kaya, bukan pula anak tunggal di keluarganya, dan tak memili...

SISTEM

Aku hidup di dunia yang dikuasai paham ras, sistem sosial, dan gender. Ras kasarannya warna kulit dan atau bahasa, sistem sosial bisa dibilang tingkat ketebalan kantong atau rekening bank, dan gender awalnya adalah benda apa yang terletak di bawah pusar dan sekitarnya, namun berkembang menjadi “siapa” harus berbuat “apa”. Sungguh membingungkan. Berdasarkan pengamatanku selama hidup, urutan  sistem sosial  dari yang paling tinggi: 1. PEMILIK MODAL, MILYADER, DAN PENGUASAHA KELAS SATU. Semua menghormati golongan ini. Mereka bahkan rela tunduk, berlutut, ataupun bersujud demi memohon sesuatu pada mereka. Mereka bagaikan tangan langsung Tuhan, dalam hal uang dan kekuasaan di dunia. 2. NEGARAWAN, MENTERI, PRESIDEN, DUTA BESAR. Menempati posisi terhormat, amat terhormat di dunia ini, meski sesungguhnya tidak seberkuasa golongan pertama. Mereka terkenal, banyak bicara, tapi tidak membawa terlalu banyak perubahan bagi dunia. 3. AKADEMISI, PROFESOR, DOKTOR, DOSEN. Diangg...

KINI

Gambar
Tak peduli Masa Benda di genggaman Menjelma penguasa Hati buram Kelam Kelabu Turuti kemana dunia melaju Kendali tlah sirna Tiada Bagai robot tak bernyawa Semua Sama

SYUKUR

Gambar
“Suamiku tuh gak romantis, tahu...” keluhku pada Nana, rekan kerjaku. “Gak romantis gimana?” balasnya. “Ya... gitu. Dia gak pernah bilang hal-hal romantis, gak pernah memuji penampilan atau masakanku, dan hampir gak pernah ngasih aku hadiah, gak seperti suami-suami lain.” Nana mendesah. “Itu wajar, Cha.. Mungkin karena usia pernikahan kalian yang sudah memasuki tahun kelima. Mungkin juga, baginya itu bukan hal yang sangat penting lagi saat ini...” “Tapi Na.. Dari awal kenalan dulu, dia sudah begitu.  Gak pernah berubah.” Aku mendengus kesal. Nana hanya mengangkat bahu. “Coba dikomunikasikan lagi saja, Cha..” “Ntar malam kucoba deh,” Malas-malasan kujawab saran Nana. Customer  terus berdatangan. Aku dan Nana kewalahan, menawarkan barang dan menjawab berbagai pertanyaan. Sejenak aku lupa akan kekesalanku pada Mas Rio. Ya, Mas Riolah lelaki yang telah menemaniku mengarungi asam manis kehidupan dalam lima tahun terakhir. Dulu, ia melamarku tanpa sekali pun ...

PETUALANGAN DI DESA BANDEAN

Kami pergi berempat ke desa itu. Selain ombak pantai lembut yang sangat nyaman untuk berenang, di desa itu juga terdapat gua keramat memanjang yang memiliki banyak hal unik di dalamnya. Kami penasaran. Aku, Lita, Mira, dan satu teman bule kami yang mahir berbahasa Indonesia, Mary. Hari pertama kami hanya bermain di pantai dan bersenda gurau. Namun kami mulai bosan. Pantai tak tampak menarik lagi. Akhirnya kami putuskan untuk menjelajah gua pada malam harinya. Tepat pukul 18.00 kami berangkat. Menariknya, sebelum sampai ke gua yang berjarak kurang lebih 1 km dari penginapan, kami menemukan banyak orang bermain sepak bola di lapangan besar sebelum gua. Mary, yang jago football di negaranya, tak bisa mengelak untuk ikut memeriahkan pertandingan tersebut. Lita mengikutinya. Sedangkan aku dan Mira cukup puas berdiri di bangku penonton karena tak berminat berlarian mengejar bola. Setengah jam kemudian, aku bosan. "Mira, aku pergi duluan ya." Mira hanya mengangguk. Kuteruskan pe...

REBORN

Baru awal tahun ini, aku berkesempatan untuk aktif di blog lagi. Setelah vakum nyaris setahun (ups "."), sudah kuputuskan untuk kembali menulis secara aktif di sini, alih-alih di Facebook sebagaimana setahun belakangan. Selain menulis jurnal harian, kali ini aku ingin menulis tips-tips tentang segala macam hal yang kualami, pikiran-pikiran yang menggangguku, review film-film dan buku-buku yang menurutku menarik, bahkan mimpi-mimpiku yang beragam. :D Aku ingin kembali menikmati hidup, dengan menulis. Membagi pemikiranku kepada dunia. Entah ini akan bermanfaat atau tidak, yang jelas.. dengan berbagi, aku ingin menjadikan duniaku lebih indah dan berwarna. Aku harus istiqomah. Semangat menulis!

SUNGGUH

Sungguh ... Ku ingin berlari menerjang ombak basahi diri Ku ingin berlari menginjak duri-duri tajam lukai kaki Ku ingin berlari tak peduli sesiapa lagi Ku ingin berlari berteriak mengusir sepi Ku ingin berlari menembus sayatan luka di hati Ku ingin berlari lupakan penat dan sesak di jiwa ini Ku ingin berlari ... berlari dan terus berlari ... Sungguh ... Ku ingin menangis luapkan banjir yang tertahan Ku ingin menangis hingga lepas semua beban Ku ingin menangis dalam sebuah dekapan Ku ingin menangis keluarkan ratapan Ku ingin menangis luapkan jeritan Ku ingin menangis tersedu sedan Ku ingin menangis ... menangis dan terus menangis ... Sungguh ...