Postingan

PERPISAHAN

Meninggalkan sesuatu yang sudah melekat dalam hidup bukan perkara mudah, terlebih ketika itu bukan sekadar pekerjaan, melainkan bagian dari perjalanan batin. Aku masih ingat pertama kali melangkah ke pondok pesantren khusus putri di Malang, bukan hanya sebagai pembimbing, tapi juga sebagai seorang kakak, tempat berbagi, tempat bercerita. Setiap santri dengan segala karakter dan mimpi-mimpinya membuat hari-hariku penuh warna.   Namun, tak semua yang kita genggam bisa selamanya kita pertahankan. Politik dan ketidakcocokan dengan yayasan perlahan mengaburkan niat awal. Perbedaan visi yang semakin tajam membuat ruang gerakku kian sempit, hingga akhirnya aku harus memilih: bertahan dengan segala keterbatasan atau pergi dengan membawa kenangan.   Keputusan itu berat. Bukan hanya tentang meninggalkan rutinitas, tapi juga tentang merelakan banyak hati yang telah terjalin erat. Malam terakhir di pondok, aku duduk lama di beranda, memandangi langit Malang yang seolah ikut mera...

TIPS BACKPACKER MUSLIM KERE DI SINGAPURA (11 - HABIS)

1.        Hati-hati dalam memilih hotel, jangan sampai tidak nyaman dan justru mubadzir. Apabila menggunakan Couchsurfing, juga ekstra waspadalah. Keamanan diri tetap yang paling utama. 2.        Harus teliti dan ingat-ingat tempat-tempat penting, seperti masjid dan stasiun MRT. 3.        Selalu sediakan opsi A,B, dan C soal uang. Bisa berupa uang cadangan, rencana cadangan, dan lain-lain. 4.        Soal bahasa, santai saja. Tidak perlu menguasai bahasa Inggris, meski itu lebih baik untuk jaga-jaga. Karena bahasa yang digunakan di sini ada 4, yaitu bahasa China, India, Melayu, dan Inggris, maka bisa satu dari 4 bahasa tersebut sudah cukup. Atau sediakan penerjemah offline bila tidak ada akses internet. Separah-parahnya, bahasa isyarat juga bisa digunakan :-P 5.        Sedangkan pakaian, dari pengalaman kemarin, karena memakai gam...

TIPS BACKPACKER MUSLIM KERE DI SINGAPURA (1 - 10)

1.        Harus punya peta Singapura dan rute kendaraannya, seperti MRT (bisa ambil di Bandara Changi atau browsing di internet) 2.        Bawa botol air minum, sebab di tempat-tempat umum dan tempat-tempat ibadah ada air isi ulang gratis. 3.        Jaga nafsu sesaat, kalau budget tidak cukup tidak usah memaksa beli makanan mahal atau oleh-oleh banyak. Pulang tanpa kehabisan uang di jalan itu lebih penting! 4.        Harus fit badannya. Kalau perlu bawa dan minum vitamin atau suplemen, sebab selain naik MRT atau bus, terkadang jalan kaki lebih efisien. Untungnya, Singapura tidak seluas satu kota besar di Indonesia, jadi asal badan sehat, jarak tidak begitu terasa. Kondisi mental juga harus disiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan. 5.        Hitung-hitung rute dan ongkos sejak awal. Buat perhitungan detail dan matang....

ROKOK

 Apa kabar Indonesia? Hmm... Traveling teaches me many things.. How to grow my nationalism.. How to miss and appreciate my country more, how to socialize with different people with different cultures, how to react calmly in difficult situation.. Just there are no enough words to explain what I truly get from this journey.. Being solo female backpacker makes me understand, wherever I am, I am still a woman. I have to protect my own self. There are many times I have to be very strong and independent.. no matter what. Even so, I’ll never ever give up being a traveler all my life! NB: Selamat datang dunia penuh asap rokok J

JEJAK MIMPI (BAGIAN 5 : KELILING SINGAPURA - HABIS)

Setelah dua hari, aku banyak sekali belajar hal-hal tentang Singapura dari sudut pandangku. Kuakui, aku bukan tipe backpacker yang sibuk menjelajahi tempat-tempat wisata dari jam ke jam. Aku lebih suka tinggal di satu tempat untuk beberapa lama, menikmati udara dan suasananya, kemudi an menulis pandanganku mengenai tempat itu.  Mungkin ini tampak aneh, namun bagiku, merasakan kultur budaya sekitar lebih penting. Menurutku, ini masalah selera saja. Lagipula, Singapura yang kelihatan semakin kecil dari hari ke hari, telah habis kujelajahi. Rasanya, sudah waktunya bagiku untuk pergi. Aku ingin menghirup atmosfer baru, di negara selanjutnya. Maka sebelum itu, aku akan mengabadikan perasaanku tentang saat ini. Aku suka tinggal di Singapura. Hawanya enak. Cuacanya segar, udaranya bersih. Warganya baik, tertib, dan tidak mencampuri urusan orang lain, namun ada saat dibutuhkan. Kendaraan umum juga nyaman. Terlebih, tidak ada asap rokok dan bau-bau aneh. Secara garis besar, aku san...

JEJAK MIMPI (BAGIAN 4: LITTLE INDIA, SINGAPURA)

Di akhir hari pertama, aku menuju Little India untuk makan malam dan menghabiskan hari. Menurut pengamatanku, Little India itu dihuni mayoritas (kalau tidak semuanya), oleh orang India, rasanya seperti ada di India sungguhan. Bahkan waktu aku tiba, ada festival “Pongal” khas India yang sedang digelar. Mereka membagikan Pongal, semacam tebu khas, dan air mineral gratis kepada semua orang yang lewat. Tepat di seberang stasiun MRT (belakang Tekka Centre), ada semacam pujasera, tempat makanan-makan khas India dijual. Rasanya semua orang makan di sini. Selalu ramai oleh pembeli, harga murah, dan rasa yang enak membuatku tak pernah absen makanan di sini. Lagipula, hanya di sini aku bisa membeli makan tiap hari tanpa menguras kantong :D harga satu porsi Paratha/ Prata di sini sekitar SGD 0,5 – 2 (SGD 1 = 8000-10.000 rupiah). Cukup murah, bukan? Selanjutnya, aku memutuskan untuk mencari masjid terdekat. Aku masih bingung sih, dengan jadwal salat karena perbedaan waktu di Singapura dan I...

KESAN PERTAMA PENERBANGAN INTERNASIONAL DENGAN LION AIR

Berbeda dengan penerbangan domestik kemarin, penerbangan internasional Lion Air dilayani dengan menggunakan Airport shuttle (kendaraan lintas bandara) saat boarding. Bandara juga lebih besar dan luas. Untuk menuju Singapura melalui bandara Soekarno Hatta (CGK), aku harus mengisi kartu imigrasi dan mempersiapkan wawancara imigrasi untuk pertama kalinya di Bandara Changi nanti. Maka dari itu, aku mempersiapkan beberapa pernyataan, seperti dimana aku akan tinggal di Singapura, dan lain-lain. Pada penerbangan internasional, jelas penumpang yang menunggu di waiting hall terdiri dari bermacam ras dan model. Karena ini pengalaman perdanaku, aku sibuk memperhatikan tingkah para calon penumpang yang beraneka ragam. Setelah naik ke atas pesawat, aku tersadar bahwa aku duduk di kursi yang berbeda. Biar kujelaskan terlebih dahulu. Seperti di kereta, ada pengaturan kursi berdasarkan abjad, hanya saja di sini ada huruf F. Pada penerbangan domestik sebelumnya aku selalu duduk di deretan F...