JEDA

Hidup adalah perjalanan yang tak pernah benar-benar kita pahami. Kadang terasa berat, kadang penuh sukacita, tetapi selalu menyimpan pelajaran. Malam itu, aku duduk di teras rumah, merenungi keheningan yang menyelimuti dunia. Langit begitu cerah, dihiasi taburan bintang yang tampak acuh pada hiruk-pikuk kehidupan manusia.

Pikiranku melayang, mencoba memahami makna dari segala kesibukan yang kerap menyita waktu dan perhatian. Kita bangun pagi-pagi, bergegas menjemput rezeki, lalu kembali ke rumah dengan rasa lelah yang membebani. Namun di antara semua rutinitas itu, apa yang sebenarnya kita kejar?

Aku ingat seorang pria tua yang pernah kutemui di pasar. Dengan tubuh yang ringkih, ia masih mengangkat karung-karung berat demi menjual hasil kebunnya. Di sela pekerjaannya, ia tersenyum ramah kepada setiap orang yang lewat, seolah berkata bahwa hidup ini bukan hanya tentang perjuangan, tetapi juga tentang berbagi.

"Yang penting bukan seberapa banyak yang kita miliki, Mbak, tapi seberapa ikhlas kita menjalani," katanya ketika aku bertanya apa yang membuatnya tetap ceria. Kata-katanya terus terngiang di kepalaku, menjadi semacam pengingat saat aku terlalu sibuk mengeluh tentang hal-hal kecil yang tak sesuai harapan.

Kehidupan sering kali memberi kita alasan untuk menyerah. Namun, di tengah kelelahan itu, selalu ada momen yang mengajarkan kita untuk tetap bertahan. Seperti matahari yang tetap terbit meski malam begitu gelap. Atau seperti bunga liar yang tumbuh di sela-sela beton, mengingatkan kita bahwa keindahan bisa ditemukan di mana saja, jika kita mau melihatnya.

Refleksi ini membuatku tersadar, bahwa kita sering lupa mengambil jeda untuk sekadar bersyukur. Kita terlalu sibuk mengejar apa yang kita pikir penting, sampai lupa menghargai apa yang sudah kita miliki. Padahal, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang kita cari di luar diri, melainkan sesuatu yang kita ciptakan di dalam hati.

Malam itu, aku berdoa dalam hati. "Ya Allah, ajarkan aku untuk lebih menghargai waktu yang Kau berikan. Beri aku kekuatan untuk menjalani hari-hariku dengan penuh syukur, dan bimbing aku untuk selalu menemukan makna di setiap langkahku."

Hidup mungkin tak pernah sempurna, tetapi dalam setiap ketidaksempurnaannya, ada pelajaran berharga yang menunggu untuk kita pahami. Dan mungkin, itulah yang membuat hidup ini berarti.

Komentar

Baca Tulisan Aisyah El Zahra Lainnya

SEROJA

GELAP

SURAT (3)